Murid saya Aldo (baca Dia Memanggilku "Inang") dan saya sedang membahas teks yang berjudul "Deutschlehrer in Singapur" (Bahasa Indonesia: Guru Bahasa Jerman di Singapura). Teks itu berkisar tentang seorang laki-laki asal Singapura yang dapat berbahasa Tionghoa, Inggris, dan Jerman. Ia kuliah di Jerman. Kemudian kembali ke negaranya dan mengajar bahasa Jerman di sana.
Ketika Aldo membaca bagian kalimat "...hat er zuerst ohne Lehrer Deutsch gelernt..." (Bahasa Indonesia: mulanya ia belajar bahasa Jerman tanpa guru), spontan Aldo berteriak, "Tidak mungkin! Bohong! He lies!" Saya hanya tersenyum dan menganggap reaksi spontan Aldo sebagai pujian bagi seorang guru bahasa Jerman.
Pada kenyataannya tidak mudah bagi beberapa orang untuk belajar bahasa Jerman secara otodidak. Oleh karena itu mereka memerlukan seorang guru bahasa Jerman.:-)
Saudara telah membaca teks ke 16.
Silakan baca teks 17: "ueber" , "an...vorbei". Aduh, Yang Mana, Nih?
Silakan baca teks 17: "ueber" , "an...vorbei". Aduh, Yang Mana, Nih?
Kembali ke teks 15: Ya, Ampun, Aku Membeli Kamus yang Tidak Berguna
No comments:
Post a Comment