Do you need to take German course privately? Frau Sihombing unterrichtet Deutsch.

Please contact Ms Juita Sihombing 0856 9120 7788 and she will be there for you. (Jakarta, Indonesia)

Sunday 24 December 2017

Bei der Serenade im Gemeindehaus der Stuttgarter Stiftskirche




Wie ich im 46. Text und im 53. Text versprochen habe, dass ich die schöne Geschichte hinter dem württembergischen Gesangbuch erzählen werde, mache ich es jetzt. 😊

Ich war in Stuttgart gewesen. Um 9 Uhr machten ich und Herrn Dr. Hellmut Haug eine Stadtrundfahrt. Wir waren in der Staatsgalerie und haben den alten Altar, der aus der Herrenbergkirche stammen sollte, gesehen. Dann waren wir in der Innenstadt und haben die Stiftskirche besichtigt.

Wir sind auch zum Fernsehturm gefahren, wo wir Stuttgart von oben angesehen haben. Dann sind wir ins Büro von Dr Haug gefahren. Das ist das Bibelhaus in Möhringen, wo die Deutsche Bibelgesellschaft liegt. Dort traf ich seine freundlichen Kolleginnen und Kollegen. Ilona war auch da. Die nette Frau war die Sekretärin von Herrn Haug, die ich vorher dank unserer Korrespondenz schon gekannt habe. Wir aßen Eiskrem und unterhielten uns. Die Kolleginnen und Kollegen erzählten ihre Erfahrungen und was das Bibelhaus gerade tat.

Zum Mittagessen hat mich Herr Haug in ein chinesisches Restaurant eingeladen, wo ich ein Bataklied während des Essens gehört habe. Das war eine schöne Überraschung. Ich glaube das war das Lied “A Sing Sing So”.

Jetzt geht es los: wir waren am Abend im Gemeindehaus der Stiftskirche. Es gab eine Serenade. Da haben wir schöne Musik und Lieder gehört. Wir haben nicht nur Gesänge gehoert, sondern auch an den Quizen teilgenommen. Herr Haug hat ein Quiz richtig beantwortet und durfte ein Los ziehen. Dann hat er mich gebeten, dass ich das Los für ihn ziehen sollte. Das hab ich gemacht. Da steht auf dem Papier : Gesangbuch. Wie schön, Herr Haug hat ein von dem württembergischen Kirchengesangbuch gewonnen.

Was passierte weiter? Ooooh, Herr Haug schenkte mir das Gesangbuch. Das war ja so nett. Herzlichen Dank.😂 Dann hab ich den Pfarrer der Stiftskirche gebeten, dass er das Buch unterschrieb.


Bei der Serenade hab ich mit einer Indonesierin, Juliani W, kennengelernt. Das war auch wieder eine schöne Überraschung. An einem Tag hab ich 2x Indonesien "erfahren".😊 Eine Indonesierin lebte ja in Stuttgart. Juliani ist mit Wolfgang W, einem Deutschen, verheiratet. Diese Familie wohnte in der Spittastraße.

Herr Haug hat mich dann begleitet nach Hause zu fahren. Wir sind um 23:30 zu Hause angekommen. Während meines Stuttgartaufenthalts hab ich bei meiner ehemaligen Dozentin an der UI, Dr. I. Jansen gewohnt. Das war in der Hölderlinstraße.

Ich erzählte meiner netten Dozentin was am Tag passiert ist. Zu dem Gesangbuch hat mir Frau Jansen gesagt, dass ich Glücksfee war. Als ich das meiner Freundin Avi am nächsten Tag erzählte, hat sie im Spaß einen kurzen Kommentar gegeben, dass das Mogeln ist. 😉



Sie haben den 56. Text gelesen.
Bitte lesen Sie den 57. Text: Übersetzungsprobleme:Das Lied “O Selig Haus” von Kidung Jemaat Nr. 318
Zurück zum 55. Text: So eine süße Überraschung


Pada Suatu Acara Musik Malam di Balai Pertemuan Gereja “Stiftskirche” Stuttgart




Seperti yang sudah saya janjikan di teks 46 dan teks 53, bahwa saya akan menceritakan kisah yang sangat menyenangkan di balik buku lagu Gereja Negara Bagian Württemberg, saya penuhi ini sekarang. 😊

Waktu itu saya sedang di Stuttgart. Pk 9 saya dan Bapak Dr. Hellmut Haug mulai berkeliling kota. Kami ke galeri negara “Staatsgalerie” dan menyaksikan altar tua yang berasal dari Gereja Herrenbergkirche. Lalu kami ke pusat kota dan melihat-lihat GerejaStiftskirche”.

Kami juga ke menara “Fernsehturm” untuk memandang-mandang kota Stuttgart dari atas. Lalu kami pergi ke kantor Dr. Haug. Kantor yang disebut Rumah Alkitab itu terletak di Möhringen, tempat organisasi Masyarakat Alkitab Jerman (Deutsche Bibelgesellschaft) berada. Di sana saya berjumpa dengan kolega beliau yang ramah. Ilona juga ada. Perempuan yang ramah itu adalah sekretaris Bpk Haug yang sudah saya kenal sebelumnya melalui korespondensi. Di Rumah Alkitab itu Bpk Haug, koleganya dan saya makan es krim dan berbincang-bincang. Kolega Bpk Haug menceritakan pengalaman mereka dan hal-hal yang sedang dilakukan oleh Rumah Alkitab.

Saat makan siang Bpk Haug mengundang saya ke sebuah restoran Tiongkok. Di sana saya mendengar sebuah lagu Batak selama makan. Suatu kejutan yang menyenangkan. Saya rasa itu lagu “A Sing Sing So”.

Sekarang mulai ceritanya: malam harinya kami ke Balai Pertemuan GerejaStiftskirche”. Di sana dilangsungkan serenade, yaitu suatu acara musik di malam hari. Kami mendengar musik dan lagu yang indah. Tidak hanya mendengarkan nyanyian, melainkan kami ikut juga berpartisipasi dalam kuis yang diadakan dalam acara itu. Bpk Haug dapat menjawab sebuah kuis dengan benar dan boleh menarik undian berhadiah. Lalu beliau meminta saya untuk menarik undian untuk beliau. Saya tarik undian seperti yang diminta. Di atas kertas undian tsb tertera: buku lagu. Wah, senangnya, Bpk Haug memenangkan sebuah buku lagu Gereja Negara Bagian Württemberg.

Apa yang terjadi kemudian? Ooooh, Bpk Haug menghadiahkan buku lagu itu kepada saya. Sungguh baik sekali. Terima kasih banyak.😂 Lalu saya meminta tanda tangan pendeta GerejaStiftskirche” di buku lagu itu. Bapak pendetapun membubuhkan tanda tangan beliau.

Dalam acara serenade itu saya berkenalan dengan seorang perempuan Indonesia, Juliani W. Lagi-lagi kejutan yang menyenangkan. Dalam satu hari saya sampai 2x "mengalami" Indonesia.😊 Seorang perempuan Indonesia hidup di StuttgartJuliani menikah dengan Wolfgang W, seorang pria Jerman. Keluarga ini tinggal di Jl. Spitta.

Kemudian Bpk Haug mengantar saya pulang. Kami tiba pk 23:30. Selama di Stuttgart saya tinggal di rumah mantan dosen saya sewaktu saya kuliah di UI, Dr. I. Jansen, yang terletak di Jl. Hölderlin.

Saya ceritakan pengalaman saya pada hari itu kepada dosen saya yang ramah itu. Tentang buku lagu Ibu Jansen berkata, bahwa saya seorang Glücksfee (peri keberuntungan), yaitu orang yang membawa keberuntungan bagi orang lain. Saat saya ceritakan kepada teman saya Avi pada keesokan harinya, dia dengan bercanda berkata, “aaah, curang tuh.” 😉




Saudara telah membaca teks ke 56.

Silakan baca teks 57: Masalah Terjemahan (3): Lagu “O Selig Haus”dari Kidung Jemaat Nr. 318

On the Serenade in the Parish House of the Church “Stiftskirche” Stuttgart




As I promised in the 46th text and the 53rd text, that I will tell you the nice story behind the hymnbook of state church of Württemberg, I do it now. 😊

I was in Stuttgart. At 9 o’clock I and Mr Dr. Hellmut Haug made a city tour. We were in the state gallery “Staatsgalerie” and have seen the old altar, which comes from the church “Herrenbergkirche”. Then we were in the town centre and have looked round the church “Stiftskirche”.

We also went to the tower for watching “Fernsehturm”, where we looked at the Stuttgart city from above. Then we went to the office of Dr Haug. It is the Bible House in Möhringen, where the German Bible Society (Deutsche Bibelgesellschaft) is situated. I met his friendly colleagues there. Ilona was also there. She was the secretary to Mr Haug, whom I knew before thanks to our correspondence. We ate ice cream and talked. The colleagues talked about their experience and about what the Bible House just did.

Mr Haug invited me to a lunch in a Chinese restaurant, where I have heard a Batak song during lunch. It was a nice surprise. I think it was the song “A Sing Sing So”.

Now it started: we were at night in the Parish House of the Church “Stiftskirche”. There was a serenade. We have heard nice music and songs. We have not only heard singings, but also participated in the quiz. Mr Haug has answered a quiz correctly and may pull out a lottery ticket. Then he asked me to pull out a ticket for him. I did it. It was written on the paper: hymnbook. It was nice, Mr Haug has won a hymnbook of Württemberg state church.

What did happen next? Ooooh, Mr Haug gave the hymnbook to me. It was really very nice. Thank you very much. 😂 Then I asked the reverend of the Stiftskirche church to sign the book. He did it. Nice.
At the serenade I got to know an Indonesian woman, Juliani W. It was also again a nice surprise. On a day I have "experienced" Indonesia 2x. An Indonesian woman lived in Stuttgart. 😊 Juliani is married with Wolfgang W, a German man. This family lived on Spitta street.

Mr Haug has accompanied me then to go home. We arrived home at 23:30. During my stay in Stuttgart I lived with my ex lecturer at UI, Dr. I. Jansen. It was on Hölderlin street.

I told my friendly lecturer what happened on that day. About the hymnbook Ms Jansen told me, that I was a Glücksfee (literal translated: fairy of luck, however in English there is a term "Lady Luck"), someone who brings lucky to other. As I told my friend Avi about the hymnbook on the next day, she gave a short comment for fun, that it supposed to be cheating. 😉




Back to text 55: Such a Sweet Surprise