"Fahr mal weiter!" (= Lanjutkan saja menyetir!) selalu dikatakan Antje kepada Paman Heinz, karena kami tidak menemukan tempat yang kami cari. Saya, Antje, bibinya Doris dan pamannya Heinz berada di dalam mobil Heinz. Heinz yang menyetir. Kami sedang berada di P. Ruegen pada Juni 1996 dalam rangka ulang tahun Margret. Margret, ibunda Antje dan Peter, ayahanda Antje naik mobil mereka sendiri di belakang kami. Tiene, kakak ipar Antje dan putra-putranya Daniel dan Carl tinggal di hotel, sementara Clemens, abang Antje, ayah anak-anak tersebut masih di Indonesia.
Heinz menghentikan mobil, lalu kami melihat dari jendela, lalu kata Antje, "Bukan ini. Jalan terus saja!" Ini terjadi beberapa kali. Saya sudah tidak ingat lagi apa yang kami cari pada waktu itu.:-(
"Fahr mal weiter!" adalah sebuah bentuk imperatif untuk orang kedua tunggal. Namun saya menjadi terkejut ketika sedang menyiapkan pelajaran. Dalam buku studio d A1 Deutsch als Fremdsprache, Kurs- und Uebungsbuch (Berlin: Cornelsen, 2006) pada hlm 195 disebutkan aturan tata bahasa:
Buku tersebut memberi contoh:
Orang kedua tunggal (konjugasi indikatif): du nimmst, du gehst
maka bentuk imperatifnya: Nimm eine Tablette! Geh zum Arzt!
Saya langsung teringat kalimat Antje "Fahr mal weiter!". Aturan tata bahasa di buku studio d tidak tepat. Seandainya tepat tentu Antje akan berkata "Faehr mal weiter!" sebab faehrst - st = faehr. Tetapi Antje tidak mengatakan itu. Yang Antje katakan ialah "Fahr mal weiter!".
Aturan tata bahasa yang benar adalah seperti yang sudah dijelaskan pada kami oleh guru Bahasa Jerman kami yang orang Indonesia ketika kami masih duduk di SMA:
Tetapi seperti biasa, ada pengecualian di samping suatu aturan Tata Bahasa Jerman. ;-) Inilah pengecualiannya: untuk kata kerja yang mengalami perubahan vokal dalam konjugasi indikatif, maka akan mengalami perubahan vokal juga dalam konjugasi imperatif.
Jadi:
Infinitif - Konjugasi indikatif utk orang kedua tunggal - Imperatif utk orang kedua tunggal
essen - isst - iss den Kuchen!
geben - gibst - gib mir den Schluessel!
helfen - hilfst - hilf mir bitte!
lesen - liest - lies das Buch!
nehmen - nimmst - nimm mich bitte mit!
sehen - siehst - sieh den Mann!
sprechen - sprichst - sprich mit dem Professor!
treffen - triffst - triff deine Mutter!
treten - trittst - tritt in sein Zimmer ein!
vergessen - vergisst - vergiss nicht, die Blumen zu giessen!
werfen - wirfst - wirf den Brief in den Briefkasten!
Namun yang berikut ini merupakan kata kerja yang konsisten, walau ada perubahan vokal dalam konjugasi indikatif, namun akar kata sebagai imperatif tidak dikenakan perubahan vokal. Memang sesuai dengan aturan tata bahasanya: imperatif = der Stamm (= akar kata). :-)
fahren - faehrst - fahr mal weiter!
fangen - faengst - fang mal ohne mich an!
halten - haeltst - halt!
laden - laedst - lad deine Freunde ein!
lassen - laesst - lass mich in Ruhe!
raten - raetst - rate mal!
schlafen - schlaefst - schlaf gut!
schlagen - schlaegst - schlag vor!
tragen - traegst - trag lieber gruen!
waschen - waeschst - wasch deinen Pullover!
Oleh karena aturan tata bahasa yang terdapat dalam buku studio d saya jadi bertanya pada teman-teman saya di Jerman, mengapa vokal dalam contoh tersebut di atas tidak berubah dalam imperatif. Mengapa konjugasinya "fahr mal weiter!" bukan "faehr mal weiter!"? Saya anggap saja semua teman. :-)
Luise di Berlin:
Mengapa harus melewati 2 "langkah pemikiran" dalam membentuk imperatif untuk orang kedua tunggal: pertama, harus memikirkan konjugasi indikatifnya, lalu kedua dari konjugasi indikatif harus menghilangkan akhiran -st? Dengan rumus "imperatif = der Stamm/akar kata" orang hanya perlu berpikir sekali. ;-) Dan untuk pertanyaan mengapa vokal berubah dalam imperatif, masih bisa dijawab bahwa itu merupakan pengecualian. :-)
Saudara telah membaca teks ke 34.
Silakan baca teks 35: Kamu Minum Kopi, kan?
Kembali ke teks 33: Coburg, Sebuah Kota Kecil di Jerman
Imperatif = orang kedua tunggal (konjugasi indikatif) dikurangi st
Buku tersebut memberi contoh:
Orang kedua tunggal (konjugasi indikatif): du nimmst, du gehst
maka bentuk imperatifnya: Nimm eine Tablette! Geh zum Arzt!
Saya langsung teringat kalimat Antje "Fahr mal weiter!". Aturan tata bahasa di buku studio d tidak tepat. Seandainya tepat tentu Antje akan berkata "Faehr mal weiter!" sebab faehrst - st = faehr. Tetapi Antje tidak mengatakan itu. Yang Antje katakan ialah "Fahr mal weiter!".
Aturan tata bahasa yang benar adalah seperti yang sudah dijelaskan pada kami oleh guru Bahasa Jerman kami yang orang Indonesia ketika kami masih duduk di SMA:
Imperatif untuk orang kedua tunggal = der Stamm (= akar kata)
Tetapi seperti biasa, ada pengecualian di samping suatu aturan Tata Bahasa Jerman. ;-) Inilah pengecualiannya: untuk kata kerja yang mengalami perubahan vokal dalam konjugasi indikatif, maka akan mengalami perubahan vokal juga dalam konjugasi imperatif.
Jadi:
Infinitif - Konjugasi indikatif utk orang kedua tunggal - Imperatif utk orang kedua tunggal
essen - isst - iss den Kuchen!
geben - gibst - gib mir den Schluessel!
helfen - hilfst - hilf mir bitte!
lesen - liest - lies das Buch!
nehmen - nimmst - nimm mich bitte mit!
sehen - siehst - sieh den Mann!
sprechen - sprichst - sprich mit dem Professor!
treffen - triffst - triff deine Mutter!
treten - trittst - tritt in sein Zimmer ein!
vergessen - vergisst - vergiss nicht, die Blumen zu giessen!
werfen - wirfst - wirf den Brief in den Briefkasten!
Namun yang berikut ini merupakan kata kerja yang konsisten, walau ada perubahan vokal dalam konjugasi indikatif, namun akar kata sebagai imperatif tidak dikenakan perubahan vokal. Memang sesuai dengan aturan tata bahasanya: imperatif = der Stamm (= akar kata). :-)
fahren - faehrst - fahr mal weiter!
fangen - faengst - fang mal ohne mich an!
halten - haeltst - halt!
laden - laedst - lad deine Freunde ein!
lassen - laesst - lass mich in Ruhe!
raten - raetst - rate mal!
schlafen - schlaefst - schlaf gut!
schlagen - schlaegst - schlag vor!
tragen - traegst - trag lieber gruen!
waschen - waeschst - wasch deinen Pullover!
Oleh karena aturan tata bahasa yang terdapat dalam buku studio d saya jadi bertanya pada teman-teman saya di Jerman, mengapa vokal dalam contoh tersebut di atas tidak berubah dalam imperatif. Mengapa konjugasinya "fahr mal weiter!" bukan "faehr mal weiter!"? Saya anggap saja semua teman. :-)
Luise di Berlin:
Tentang masalahmu dalam tata bahasa sayangnya saya tidak dapat menolongmu. Saya kira, tidak seorangpun di Jerman yang pernah mengajukan pertanyaan tsb. :-)Christiane di Garstedt:
Saya menyesal, tetapi saya tidak bisa menjadi penolongmu untuk masalah Tata Bahasa Jerman,... . Sehubungan imperatif saya cenderung berpendapat bahwa itu harus dipelajari saja dan karena dalam Bahasa Jerman banyak macam kata kerja tidak beraturan, yang kemudian memiliki bentuk imperatif yang berbeda.Ulli di Hamburg:
Maafkan saya, ... .Tetapi pertanyaanmu tidak mudah, cenderung sukar. Seperti yang kamu tahu, saya bukan seorang pakar bahasa sepertimu..., tetapi kali ini saya benar-benar tidak tahu jawaban atas pertanyaanmu.Begitulah, karena saya berangkat dari rumus yang terdapat dalam buku studio d, maka pertanyaannya jadi menyesatkan. Padahal sudah benar bahwa bentuk imperatif dari "fahren" untuk orang kedua tunggal adalah "fahr" bukan "faehr". Jika berangkat dari rumus yang telah dijelaskan oleh guru kami dulu (imperatif = der Stamm/akar kata), maka tidak akan timbul pertanyaan seperti di atas.
Mengapa harus melewati 2 "langkah pemikiran" dalam membentuk imperatif untuk orang kedua tunggal: pertama, harus memikirkan konjugasi indikatifnya, lalu kedua dari konjugasi indikatif harus menghilangkan akhiran -st? Dengan rumus "imperatif = der Stamm/akar kata" orang hanya perlu berpikir sekali. ;-) Dan untuk pertanyaan mengapa vokal berubah dalam imperatif, masih bisa dijawab bahwa itu merupakan pengecualian. :-)
Saudara telah membaca teks ke 34.
Silakan baca teks 35: Kamu Minum Kopi, kan?
Kembali ke teks 33: Coburg, Sebuah Kota Kecil di Jerman
No comments:
Post a Comment