Do you need to take German course privately? Frau Sihombing unterrichtet Deutsch.

Please contact Ms Juita Sihombing 0856 9120 7788 and she will be there for you. (Jakarta, Indonesia)

Friday, 3 February 2017

Hore, Aku Sudah di Jerman




Mantan murid saya, Ichel, teringat akan masa dia tinggal di Jerman. Lulusan Swiss German University, Serpong, ini pernah magang di Fachhochschule Südwestfalen, Soest. Soest terletak kira-kira 40 menit lama perjalanan dari Dortmund.

Dia dan teman-temannya mendarat di Jerman pada suatu hari di bulan Februari. Hari sedang hujan saat mereka tiba di bandara. Cuaca terasa sangat dingin dan juga berangin. Hari-hari pertamanya di Jerman buat Ichel merupakan waktu yang sangat menakjubkan.

Hidup di Jerman

Awalnya Ichel dan seorang teman menyewa sebuah apartemen (di sebuah rumah liburan) di Soest. Tarif sewanya 750 per bulan. Apartemen itu sudah dilengkapi perabot dan memiliki sebuah dapur. Mereka juga mendapat selimut. Harga sewa sudah termasuk biaya sampah, dll. Sekali seminggu kamar dibersihkan. Tapi dapur harus dibersihkan sendiri oleh Ichel dan temannya.

Kemudian Ichel tinggal di Holzminden, kurang lebih 1,5 jam lama perjalanan dari Hannover. Rumah yang dia tinggali terdiri dari 3 lantai. Di lantai dasar adalah si pemilik rumah. Di lantai 1 orang lain. Ichel dan teman-temannya, mahasiswa Jerman, tinggal di lantai 2. Ada 4 unit di sana dan Ichel sewa 1 unit sendiri.

Ichel sebelumnya sudah mencari tempat tinggal / kos dari Indonesia. Ia mencari iklan di internet. Tapi rumah itu hanya boleh disewa jika calon penyewa sudah bertemu dengan pemberi sewa / pemilik rumah. Ichel beruntung karena dia tidak perlu mengirim uang jaminan sebelumnya dari Indonesia. Ada juga pemilik rumah yang meminta uang jaminan sebelumnya, sehingga calon penyewa harus mentransfer uang jaminan tsb. dari Indonesia.


Ketika Ichel sudah di Soest, ia menemui pemilik rumah pada suatu akhir pekan dan menandatangani perjanjian kontrak.

Sewa rumah di kota kecil Holzminden sebesar €220 per bulan. Di kota-kota yang lebih besar bisa mencapai €270, bahkan lebih. Dengan €220 Ichel mendapat kamar sendiri dengan ukuran kira-kira 30 m2 dan sebuah dapur yang sudah dilengkapi peralatan (Ada pemanas air, microwave, oven, pemanggang roti, mesin pembuat kopi, kulkas, dll.).

Di kamar tidur sudah ada pemanas ruangan dan sebuah lemari. Tetapi penyewa masih harus membeli sendiri seprei, sarung bantal dan bantal. Biasanya orang Jerman memang tidak menyediakan bantal. Lalu pergilah Ichel ke IKEA, sebuah toko tempat orang bisa membeli perabot rumahtangga dengan harga murah dan kualitas barangnya OK. Ichel membeli bantal, selimut dan seprei.

Sungguh senang hati Ichel: semua urusan rumah sudah beres. :-)

Memang ada WG (Wohngemeinschaft, suatu bentuk tempat tinggal), yang biasanya lebih murah, tetapi penghuni di satu lantai harus berbagi dapur dan kamar mandi. Biasanya 10 orang untuk satu lantai. Banyak mahasiswa yang suka tinggal di WG. Seorang teman Ichel yang tinggal di Bochum juga tinggal di sebuah WG. Di kota ini banyak juga pelajar / mahasiswa Indonesia. WG tempat tinggal teman Ichel itu terdiri dari 18 lantai. Di setiap lantai terdapat 20 kamar: kiri 10 kamar, kanan 10 kamar. Untuk 10 kamar tersedia 2 kamar mandi, 2 WC dan sebuah dapur.

Ichel lebih suka memiliki semuanya sendiri. :-)

Alat Komunikasi

Internet merupakan media yang penting, yang banyak berguna. Ichel membeli sebuah kartu SIM Vodafone. Ada paket seharga 65. Dengan membeli paket 65 pembeli mendapatkan sebuah kartu SIM, masa berlaku 5 bulan, kuota internet beberapa GB, 100 sms per bulan, 100 menit telepon ke seluruh Jerman. Jika penggunaan internet melebihi kuota, internet masih jalan, tetapi lambat. Jika sms dan telepon melebihi kuota, maka akan dikenakan tarif normal. Tetapi Ichel tidak tahu besar tarifnya.

Tentunya Ichel perlu berkomunikasi dengan keluarganya di Indonesia. Tetapi dia juga menjaga penggunaan telepon dan internetnya.

Demikianlah kisah singkat Ichel saat memulai hidup di Jerman. 

Adegan singkat berikut ini hanya sebuah ilustrasi cara mencari rumah di Jerman.




Saudara telah membaca teks ke 45.
 

No comments: