Saya
sedang memeriksa email yang masuk di kotak surat saya di dan mendapati pemberitahuan dari . Alangkah kagetnya saya, ternyata mantan murid
saya Chelsea yang juga dipanggil Ichel memberi pujian untuk saya. Menurut Ichel
saya telah membantunya dalam belajar Bahasa Jerman, sejak ia tidak bisa
berbicara Bahasa Jerman sampai ia mendaftar les Bahasa Jerman di dan dapat langsung diterima les di tingkat B1.
😊👍
B1
adalah tingkat di atas tingkat dasar yang dimulai dari tingkat A1, lalu A2.
Setelah A2 barulah tingkat B1, lalu B2.
Menurut
Ichel ia berhasil lulus dalam tes wawancara kerja dengan sebuah perusahaan
Jerman berkat bantuan saya juga. 😊 Ichel menambahkan, bahwa saya orang yang
fleksibel dan baik. 😊
Suatu kejutan yang manis. Saya jadi terharu. 😢
Sebenarnya keberhasilan Ichel tidak sepenuhnya berkat peran saya, melainkan karena dia juga yang telah bekerja keras. Ichel telah rajin dan tekun belajar. Menghafalkan rumus tata bahasa, menghafalkan banyak kosa kata dan latihan pengucapan dengan sungguh-sungguh.
Terakhir
dalam mempersiapkan tes wawancara untuk Ichel justru kelas persiapan tersebut
merupakan proses belajar mengajar. Saya malah belajar hal-hal yang spesifik
dari dunia kerja sesuai dengan bidang studinya yaitu Teknologi Pangan. Ini
sudah menyangkut bahasa khusus.
Ichel
mengenal saya dari temannya yang bernama Rachel, yang juga dipanggil Rici. Rici
juga mantan murid saya. Selanjutnya Ichel rajin sekali memperkenalkan saya
kepada teman-temannya. Fei Fei, temannya di kampus, Irda, adik kelasnya di SMA
dan Dion, temannya di SMA. Mereka semua juga telah les Bahasa Jerman dengan
saya.
Ada
kenangan lucu dengan Ichel. Suatu saat ia sedang semangat belajar Bahasa Jerman
dan menghubungi saya agar saya datang pada hari itu juga karena ia ingin les
tambahan, padahal ia selalu rajin les sesuai dengan jadwalnya. Biasanya murid
minta les tambahan, jika pernah berhalangan les, sehingga harus mengejar
ketertinggalan. 😊
Pernah
juga Ichel menghubungi saya pada hari lesnya hendak memberitahu bahwa ia akan
terlambat karena ada kuliah tambahan. Lalu Ichel berkata, “jangan, ngebut-ngebut
ya, Frau*.”
😊 Maksudnya supaya saya jangan cepat sampai di rumahnya sehingga saya harus
lama menunggu kedatangannya. Ah, Ichel, memangnya saya pembalap Formula 1, yang
terbiasa menyetir dengan kecepatan sangat tinggi. 😉
* Catatan:
Dalam Bahasa Jerman, kata sapaan “Frau” dan “Herr” harus diikuti nama marga
seseorang. Contoh: Frau Sihombing, Frau Narewska, Herr Narewski, Herr Goethe, dll.
Rasanya saya tidak pernah mendengar dalam percakapan dengan orang Jerman
seseorang disapa, “bu” atau “pak” seperti “ma’am” atau “sir” dalam Bahasa
Inggris. Dalam Bahasa Jerman hanya digunakan kata sapaan “Sie (Anda)”, tidak
perlu ditambahkan lagi kata sapaan “bu” atau “pak”. Tetapi murid-murid les
Bahasa Jerman di Jakarta menggunakan kata sapaan “Frau” dan “Herr” seperti
penggunaan kata sapaan ”bu” dan “pak” dalam Bahasa Indonesia. 😊 Saya selalu
mengingatkan murid-murid saya, agar menggunakan kata sapaan “Frau” dan “Herr”
sesuai kebiasaan di Jerman jika mereka kemudian sudah di Jerman.
Saya
bersyukur kepada Tuhan karena saya dapat menjadi berkat untuk murid-murid saya.
Saya sungguh berbahagia atas keberhasilan mereka. Saya juga sangat prihatin
atas murid-murid yang belum meraih keberhasilan, sekalipun telah belajar dengan
tekun. Mungkin mereka masih memerlukan waktu yang lebih lama untuk belajar
Bahasa Jerman.
Terima
kasih, Ichel. Selamat atas perolehan pekerjaan di perusahaan Jerman yang kamu
inginkan. Saya bangga padamu. 👍
Kembali ke
teks 57: Masalah Terjemahan (3): Lagu “O Selig Haus” dari Kidung Jemaat No. 318
1 comment:
Thank You Admin Amazing Post Keep UpDate..
Did You Know That You Can Earn Money By Surfing Websites For More Details Please Visit Our Website
http://makemoneywithworldbestpayperdownloads.blogspot.com/2018/01/top-manual-traffic-exchange-websites-to.html
Post a Comment