Murid saya Dea (bukan nama sesungguhnya, seorang Dr.phil. (doctor philosophiae) lulusan Universitas Ilmenau yang sekarang bekerja sebagai dosen pada sebuah universitas swasta di Karawaci adalah seorang yang sangat rajin. Ia belajar bahasa Jerman lagi. Ia sendiri sudah sempat tinggal di Jerman selama beberapa tahun dalam rangka melanjutkan pendidikan. Namun demikian, ia tidak ingin kehilangan bahasa Jermannya meski ia sekarang tinggal di Indonesia.
Untuk mendukung upayanya belajar Dea pun membeli sebuah kamus Jerman - Indonesia & Indonesia - Jerman di Jakarta. Buku itu terlihat bagus. Sewaktu di toko buku Dea tidak memperhatikan "cacat" yang terdapat dalam kamus tersebut.
Waktu pun berjalan terus.
Suatu hari Dea ingin menggunakan kamus barunya. Alangkah kecewanya ia. Ia tidak menemukan informasi gender pada kata-kata benda. Kamus itu tidak berguna! Saudara tidak dapat membuat kalimat dalam bahasa Jerman dengan benar jika Saudara tidak tahu gender kata-kata bendanya.
Ada 3 jenis gender: maskulin, dengan kata sandang "der", feminin dengan kata sandang "die" dan netral dengan kata sandang "das". Semua kata sandang ini akan berubah dalam kalimat tergantung pada kasus tata bahasanya.
Ada 4 kasus tata bahasa dalam bahasa Jerman: Nominativ (kasus pertama), Genitiv (kasus kedua), Dativ (kasus ketiga) dan Akkusativ (kasus keempat). Perubahan kata-kata sandang sesuai dengan kasus tata bahasanya adalah sebagai berikut:
maskulin: der (Nominativ), des (Genitiv), dem (Dativ), den (Akkusativ)
feminin: die (Nominativ), der (Genitiv), der (Dativ), die (Akkusativ)
neutral: das (Nominativ), des (Genitiv), dem (Dativ), das (Akkusativ)
Perubahan ini disebut "Artikeldeklination" dalam bahasa Jerman.
Saya berikan beberapa contoh agar Saudara dapat melihat perbedaannya.
kata benda: der Pfarrer, jenis gender: maskulin (arti "pendeta" (laki-laki) dalam bahasa Indonesia)
Nominativ: der Pfarrer ist nett. (Bapak pendeta itu ramah.)
Genitiv: das ist das Auto des Pfarrers. (Ini mobil bapak pendeta)
Dativ: Frau Sihombing spricht mit dem Pfarrer. (Ibu Sihombing sedang berbicara dengan bapak pendeta)
Akkusativ: Frau Sihombing laedt den Pfarrer zum Kaffee ein. (Ibu Sihombing menjamu bapak pendeta minum kopi.)
Sekarang, bagaimana Dea membuat kalimat bahasa Jerman, jika tidak ada informasi gender kata benda dalam kamus barunya yang telah ia beli dengan harga yang mahal? Memang kamus itu tidak berguna. Kasihan Dea.
Saudara telah membaca teks ke 15.
Silakan baca teks 16: Bohong!
Kembali ke teks 14: Dia Memanggilku "Inang"
No comments:
Post a Comment