Murid saya Kevin (bukan nama sebenarnya) masih dalam perjalanan pulang
ketika saya sudah tiba di rumahnya. Sebelumnya ia bermain sepak bola dengan
teman-temannya. Beberapa menit kemudian Kevin tiba di rumah. Masih ada waktu
untuk mandi bagi Kevin sebelum les dimulai. 😊
Kevin sudah siap untuk les, tetapi ia meminta asisten rumah tangganya
untuk mengambilkan bihun goreng bagi kami berdua. Wah, ternyata Master Teknik Nano, lulusan Universitas Michigan, Ann Arbor, AS ini mengundang saya makan
siang. Ya, ampun, Kevin, kamu baik banget sih. Makasih banyak, ya. 😊
Sekarang waktunya belajar. Topiknya tentang waktu. Kevin harus membaca
dialog berikut:
Teman: Hallo, Anja! Gehen wir zusammen ins Kino?
Anja: Ja, gern, wann denn?
Teman: Morgen Abend?
Anja:
(Kemungkinan 1) Ja, das geht.
(Kemungkinan 2) Nein, das geht nicht. Morgen kann ich nicht.
Untuk kemungkinan 2 dialog dilanjutkan sebagai berikut:
Teman: Und am Freitag?
Anja: Freitag ist gut.
Selesai dengan semua kemungkinan, dialog dilanjutkan sebagai berikut:
Teman: Um wie viel Uhr treffen wir uns?
Anja: Um sieben?
Teman: Okay, tschüss bis dann!
Edward Cullen & Bella Swan - Twilight |
Lalu Kevin harus mencoba mempraktekkan dialog ini dan mengganti hari
dan waktunya: morgen, morgen Abend, Freitag, um sieben. Oleh karena ini
merupakan les privat maka saya harus memerankan lawan bicara. Supaya lebih
asyik, saya sarankan Kevin untuk menggunakan nama lain. Dan karena beberapa
hari sebelumnya saya menonton salah satu film dari film seri “Twilight Saga”,
maka saya usulkan nama Edward Cullen dan Bella Swan. Kevin setuju. 😊 Jadilah
ia sebagai Edward dan saya sebagai Bella. 😊
Setelah beberapa kali latihan Kevin juga harus mencoba mengganti nama
tempatnya. Jadi: “ins Kino” harus digantikan dengan beberapa pilihan yang sudah
ada di buku les. Kevin bebas memilih: in den Park, in die Oper, ins Konzert, in
die Disko, dst.. Latihan seperti ini bagus untuk meningkatkan cara pengucapan
dan percakapan.
Tidak hanya membacakan dan mengubah percakapan, Kevin juga harus
mencoba membuat sebuah dialog singkat tentang waktu, seperti rutinitas harian,
pengaturan waktu dan membuat janji. Sudah tersedia beberapa topik menarik.
Selesai membuat dialog Kevin harus mencoba mempraktekkannya. Dan
lagi-lagi saya harus berperan sebagai lawan bicara. Kevin kembali memilih nama
Edward dan Bella. 😊
Giliran Bella mengucapkan: “Wann stehst du morgens auf? (Jam berapa
kamu bangun tiap pagi?)”
Kevin
tersenyum dan malah memberi jawaban lain: ” Harusnya Bella tahu, dong, jam
berapa Edward bangun.” 😉
Aih, aih. Kevin badung ya. Godain ibu guru. 😉
Saudara telah
membaca teks ke 48.
Silakan baca teks 49: Hai, Pengunjung Blog Saya
Silakan baca teks 49: Hai, Pengunjung Blog Saya
Kembali ke
teks 47: Gay, Bukan?
No comments:
Post a Comment