"Saudara lihat, kan; masalah preposisi merupakan masalah yang ribet. Apakah menurut Saudara murid-murid harus mengatasi kesulitan tersebut secara terperinci? Menurut saya mereka boleh melakukan kesalahan. Tentu orang akan mengerti mereka!" Itulah pertanyaan Ibu Engelhardt ketika menjelaskan tentang preposisi yang saya tanyakan.
Kita, orang Indonesia yang belajar Bahasa Jerman, kadang mengalami kesulitan untuk memilih preposisi dalam menyusun kalimat. Sebuah kata (tidak harus selalu preposisi) dalam Bahasa Indonesia dapat saja "diwakili" oleh lebih dari satu preposisi dalam Bahasa Jerman. Contoh: kata "melewati" dalam kalimat "Anak-anak melewati taman." Untuk kata "melewati" dapat digunakan preposisi berikut: "durch", "ueber", "an...vorbei" karena preposisi tersebut memiliki makna "melewati".
Sekarang kita coba buat kalimat dalam Bahasa Jerman dari contoh tersebut di atas. Anak-anak dalam Bahasa Jerman Kinder, taman bisa Park atau Garten.
Maka:
1. Die Kinder gehen durch den Park.
2. Die Kinder gehen ueber den Park.
3. Die Kinder gehen am Park vorbei.
Tepat tidaknya penggunaan preposisi tersebut di atas masih harus diuji. Demikian juga dengan terkandung tidaknya pesan dari kalimat "Anak-anak melewati taman." Selain itu juga orang perlu mengetahui ilmu tentang negara terkait: Apa definisi "taman" buat orang Indonesia? Apa definisi "Park" atau "Garten" buat orang Jerman? Apakah dalam kata-kata Bahasa Indonesia dan Bahasa Jerman tersebut terkandung konsep yang sama?
Sekarang kita coba buat kalimat dalam Bahasa Jerman dari contoh tersebut di atas. Anak-anak dalam Bahasa Jerman Kinder, taman bisa Park atau Garten.
Maka:
1. Die Kinder gehen durch den Park.
2. Die Kinder gehen ueber den Park.
3. Die Kinder gehen am Park vorbei.
Tepat tidaknya penggunaan preposisi tersebut di atas masih harus diuji. Demikian juga dengan terkandung tidaknya pesan dari kalimat "Anak-anak melewati taman." Selain itu juga orang perlu mengetahui ilmu tentang negara terkait: Apa definisi "taman" buat orang Indonesia? Apa definisi "Park" atau "Garten" buat orang Jerman? Apakah dalam kata-kata Bahasa Indonesia dan Bahasa Jerman tersebut terkandung konsep yang sama?
Dari segi tata bahasa penggunaan preposisi tersebut sudah benar:
1. Preposisi "durch" memerlukan keterangan akusatif: den Park.
2. Preposisi "ueber" dapat dilengkapi dengan keterangan akusatif atau datif. Di sini timbul masalah. Orang harus bisa memilih dengan tepat. ;-) Dalam hal ini keterangan akusatif: den Park.
3. Preposisi "an" juga dapat dilengkapi dengan keterangan akusatif atau datif. Juga timbul masalah. ;-) Dalam hal ini keterangan datif yang benar: am Park.
Oleh karena ada faktor yang saling kait-mengait, maka kita orang Indonesia yang belajar Bahasa Jerman perlu mengetahui lebih, supaya kita dapat menyusun kalimat yang benar. Tentu kenyataan ini cukup melegakan bahwa orang Jerman atau penutur asli Bahasa Jerman tetap dapat mengerti maksud kita sekalipun terdapat kesalahan tata bahasa yang kecil. Karena tentunya akan melelahkan jika kita, orang asing, harus selalu memikirkan Tata Bahasa Jerman selama percakapan sehari-hari berlangsung. Sebaliknya kenyataan ini merupakan hal buruk jika kesalahan tata bahasa yang kecil tersebut kita lakukan dalam ujian tata bahasa. Bisa menyebabkan kegagalan dalam memperoleh sertifikat Bahasa Jerman. :-( Oleh karena itu orang memang harus belajar, banyak bertanya dan mencoba menemukan jawaban yang benar.
Saudara telah membaca teks ke 36.
Silakan baca teks 37: MH 370, Kembalilah!
Kembali ke teks 35: Kamu Minum Kopi, Kan?
1. Preposisi "durch" memerlukan keterangan akusatif: den Park.
2. Preposisi "ueber" dapat dilengkapi dengan keterangan akusatif atau datif. Di sini timbul masalah. Orang harus bisa memilih dengan tepat. ;-) Dalam hal ini keterangan akusatif: den Park.
3. Preposisi "an" juga dapat dilengkapi dengan keterangan akusatif atau datif. Juga timbul masalah. ;-) Dalam hal ini keterangan datif yang benar: am Park.
Oleh karena ada faktor yang saling kait-mengait, maka kita orang Indonesia yang belajar Bahasa Jerman perlu mengetahui lebih, supaya kita dapat menyusun kalimat yang benar. Tentu kenyataan ini cukup melegakan bahwa orang Jerman atau penutur asli Bahasa Jerman tetap dapat mengerti maksud kita sekalipun terdapat kesalahan tata bahasa yang kecil. Karena tentunya akan melelahkan jika kita, orang asing, harus selalu memikirkan Tata Bahasa Jerman selama percakapan sehari-hari berlangsung. Sebaliknya kenyataan ini merupakan hal buruk jika kesalahan tata bahasa yang kecil tersebut kita lakukan dalam ujian tata bahasa. Bisa menyebabkan kegagalan dalam memperoleh sertifikat Bahasa Jerman. :-( Oleh karena itu orang memang harus belajar, banyak bertanya dan mencoba menemukan jawaban yang benar.
Saudara telah membaca teks ke 36.
Silakan baca teks 37: MH 370, Kembalilah!
Kembali ke teks 35: Kamu Minum Kopi, Kan?
No comments:
Post a Comment